Himpunan Mahasiswa Metalurgi Material (HIIMATAMA) ITSB sukses menyelenggarakan event Engineering Forum Discussion 2018

post
 

Cikarang – Engineering Forum Discussion 2018 merupakan suatu kegiatan diskusi ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa teknik se-indonesia bersama – sama dengan beberapa pakar dari industri terkait, mengenai permasalahan yang menyangkut bidang keilmuan metalurgi dan material. Kegiatan ini di selenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Metalurgi Material Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) dan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 17 November 2018  di Hotel Ayola, Lippo Cikarang. Forum diskusi ini mengangkat tema Revolusi Industri 4.0, dengan subtema “Meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal melalui peningkatan kompetensi SDM teknik” Tujuan dari forum diskusi ini adalah untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi era industri 4.0 dengan memperluas wawasan, juga memberikan solusi mengenai peningkatan kompetensi SDM.

Kegiatan ini di hadiri oleh 4 pembicara yaitu Bapak Ir. Teddy Caster Sianturi, MA perwakilan dari Kementrian perindustrian RI, Bapak Ir. Merza Fachys, M.B.A selaku Presiden Director PT. Smarfren Telecom, Bapak Aris Risdiyanto S.T yang merupakan Production Manager PT. AHM, dan Bapak Dr. Eng Akhmad Ardian Korda selaku Kepala Prodi Teknik Metalurgi dan Material ITSB. Sedangkan, moderator acara ini adalah Bapak Prof. Ir. Syoni Soepriyanto, M.Sc., Ph.D.

Peserta kegiatan ini tidak hanya berasal dari berbagai universitas di indonesia seperti Institut Teknologi dan Sains Bandung, President university, Politeknik Meta Industri, Kampus Pelita Bangsa, Politeknik Gunakarya Indonesia, Universitas Mercubuana, dan Universitas Terbuka, akan tetapi juga di hadiri oleh praktisi – praktisi dari industri terkait.

Adapun kesimpulan dari EFD ini sebagai berikut :

  1. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan adanya kemajuan teknologi dalam berbagai bidang.
  2. Pemerintah telah menetapkan Roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dalam mencapai target 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030.
  3. Disrupsi 4.0 ditandai oleh makin pentingnya kecerdasan buatan, penggunaan robotika, Internet of Things, Virtual Reality, dan 3D Printing.
  4. Kementrian Perindustrian telah menetapkan lima sektor manufaktur yang akan diprioritaskan pengembangannya, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia, dikarenakan lima sektor industri tersebut memberikan kontribusi sebesar 70 % PDB Industri, kemudian juga menyumbang 65 % terhadap total ekspor, dan 60 % tenaga kerja industri.
  5. Revolusi Industri 4.0 adalah sistem cyber physical.

 
Scroll