Lausanne, Swiss – Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan “Memorandum of Understanding” (MoU) atau nota kesepahaman 3 lembaga pendidikan tinggi swasta Indonesia bersama beberapa institusi pendidikan Swiss di Kota Lausanne, Swiss.
Wapres tiba di Institut Federal Swiss Bidang Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan (SFIVET) pada Kamis sekitar pukul 13.30 waktu setempat disambut oleh sejumlah pejabat sekolah itu.
Penandatanganan “MoU” itu sebagai upaya perguruan tinggi swasta Indonesia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air dengan menerapkan sistem pembelajaran vokasi, serta bekerja sama dengan sejumlah lembaga yang kredibel di Swiss.
Indonesia memandang pentingnya bekerja sama dengan institusi pendidikan vokasi kelas dunia untuk menunjang peningkatan kualitas, salah satunya di sektor antar-swasta.
Menurut Managing Director Sinar Mas G Sulistyanto, sejumlah institusi yang terlibat dalam kerja sama yakni Poltek Simas Berau, Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB), dan Universitas Prasetiya Mulya.
Poltek Simas Berau menandatangani MoU bersama Swiss International Technical Connection (SITECO) dengan beberapa butir kesepahaman yaitu Peningkatan Perkuliahan (Retooling, Doctor Program and Vocational Instructor Certification Program Laboratorium Upgrading), Perkuliahan dan Pertukaran Pelajar serta Peningkatan Sistem Manajemen Akademik.
“Pengembangan kerja sama itu akan diterapkan di Poltek Simas Berau, dalam studi vokasi yang meliputi Teknologi Rekayasa Logistik, Survei dan Pemetaan, serta Perawatan Mesin,” demikian Sulistyanto.
Kemudian ITSB menandatangani MoU bersama SITECO dengan beberapa butir kesepahaman yaitu Peningkatan Perkuliahan (Retooling, Doctor Program and Vocational instructor certification program laboratorium upgrading), Perkuliahan dan Pertukaran Pelajar serta Peningkatan Sistem Manajemen Akademik, Pengembangan Produksi Berkelanjutan, dan Pengembangan Program “Multi Degree”.
Lalu MoU yang ditandatangani Universitas Prasetiya Mulya dengan International Management Institute (IMI) yaitu terdapat beberapa butir kesepahaman seperti Pertukaran Mahasiswa dan Fakultas, Double Degree in The Area of Hospitality and Event Management, Proyek Kolaborasi Wisata Budaya di Indonesia.
“Kuncinya adalah bagaimana kurikulum dengan praktek kerja itu harus benar-benar terpadu untuk menciptakan SDM yang berkapabilitas dan berkualitas,” ujar Sulistyanto.
International Management Institute (IMI) merupakan sekolah perhotelan swasta yang berbasis di Swiss. Institusi ini menawarkan program mulai dari tingkat dasar perhotelan hingga tingkat Magister Administrasi Bisnis. IMI menawarkan peluang belajar yang baik dengan kesempatan magang sebagai bagian dari program pembelajaran mereka, baik di dalam maupun di luar Swiss.
sumber : https://www.antaranews.com/berita/873563/jk-saksikan-penandatanganan-mou-pendidikan-vokasi-indonesia-swiss
berita lain : http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/05/17/gandeng-mitra-dari-swiss-sinar-mas-perkuat-pendidikan-vokasi